This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Saturday 30 November 2013

Cara Membuat BBM Premium Setara Pertamax Atau Bensol

Cara membuat BBM premium setara pertamax atau bensol itu Ada caranya cukup dicampur etanol. Anda sudah tau etanol belum neh?. Etanol mudah dibuat. Rumus kimianya C2H6O. Proses pembuatannya sama seperti bikin tape atau peyeum yang juga bisa menghasilkan alkohol. Gampang kan, Etanol untuk bahan bakar biasanya dari tebu (molase) atau singkong. Campuran antara etanol dengan Premium itu kalau di SPBU biasa disebut Bio Premium. Kata Bio itu berasal dari etanol yang artinya hidup. Sebab etanol dibuat dari tumbuhan hidup macam tebu atau singkong. Nah, untuk meramunya tidak perlu ngajak mbok jamu. Premium yang memiliki angka oktan 88 cukup dicampur etanol yang punya angka oktan 118. Dengan perbandingan 10% dan 90%. Dengan begitu, angka oktan menjadi (10% x 118) + (90% x 88) = 91. Angka itu mendekati Pertamax Plus yang memiliki oktan 95. Untuk motor harian cukup campurkan 10% etanol dengan BBM yang dipakai. Lebih dari itu, oksigen dalam mesin akan berlebihan. Angka spuyer perlu dinaikkan lagi karena busi akan menjadi terlalu kering. Jadi, jika 3 liter Premium harus dicampur dengan 300 ml etanol. Jika 1 liter etanol seharga Rp.19.000, maka 300 ml hanya sekitar Rp.1.900. Murah kan? Nah, kalau mau mendapatkan etanol secara cepat tidak perlu bikin tape dulu. Bisa belanja langsung ke toko kimia.

SETARA AVGAS
Etanol dicampur Pertamax untuk menggantikan Bensol atau Avgas yang memiliki nilai oktan 99,5. Terbukti mampu mendongkrak oktan Pertamak Plus hampir setara dengan Avgas Hitungannya Pertamax Plus yang punya 95 sebanyak 85% dicampur etanol yang beroktan 118 sebanyak 15%. Menjadi (85% x 95) + (15% x 118) = 98,45. Untuk lebih mendekati oktan Avgas, tinggal menambahkan kadar etanol. Gampang, murah dan juga ramah lingkungan. Tapi ingat, motor keluaran di bawah tahun 2000 mesti lebih hati-hati. Biasanya motor itu dirancang tidak untuk diisi bensin tanpa timbal. Sedang Pertamax tidak ada timbal atau timah hitam. Sehingga dikhawatirkan dudukan klep jadi cepat rusak. Timah hitam yang tidak ada di Pertamax itu juga punya keunggulan. yang pasti, bikin mesin lebih adem. Jadi, jika mesin lama pakai Pertamax dikhawatirkan bakal mudah jebol meski dalam jangka waktu lama. Satu hal lagi yang mesti diperhatikan. Karena etanol memiliki sifat melarutkan karet, sehingga bisa mengancam kekuatan sil klep.

DI MANA BELI ETANOL
1. PT Sumber Kita Indah. Kawasan Industri MM 2100, Cibitung. Telepon (021) 89982903-09.
2. PT Kreatif Energy Indonesia. Sona Topaz Tower, Lt. 15, Jl. Jend Sudirman, Kav. 26, Jakarta Pusat. Telepon (021) 2506660.
3. Institut Pertania Bogor. Jl. Raya Pajajaran, Bogor. Telepon (0251) 330970.

Memilih Oktan BBM Yang Sesuai Dengan Rasio Kompresi Mesin Anda

Berikut ini saya akan memberikan informasi tentang memilih oktan BBM yang sesuai dengan rasio kompresi mesin anda, seperti motor atau motor sebagai berikut :

Rasio Kompresi         Oktan
> 5:1                               72
> 6:1                               81
> 7:1                               87
> 8:1                               92
> 9:1                               96
> 10:1                           100
> 11:1                           104
> 12:1                           108

Demikianlah informasi memilih oktan BBM yang sesuai dengan rasio kompresi mesin anda ini saya berikan semoga bermanfaat untuk anda didalam menentukan BBM yang cocok dengan spesifikasi kompresi mesin kendaraan anda.

… Terima kasih atas kunjungan anda di blog ini, jangan lupa komentarnya dan di share ke teman anda yahhh …

Harga dan Spesifikasi Motor Kawasaki Ninja 250R

Motor Kawasaki Ninja 250R makin banyak aja yang pake di jalanan tidak seperti saingannya motor Honda CBR 250R masih jarang banget di jalan. Tampilan Motor Kawasaki Ninja 250R sangat sporty apalagi setelah dimodifikasi sedikit pasti setiap dijalan banyak yang melirik. Satu yang sangat saya suka dari motor Kawasaki Ninja 250R adalah derungan mesinnya walaupun tanpa knalpot racing, mungkin efek dari kapasitas mesinnya yang menggunakan 2 silinder kali ya. Harga untuk motor Kawasaki Ninja 250R sekitar Rp.47.250.000 (OTR Jabodetabek), sayang banget dana saya tidak cukup kalau ada dananya sudah pasti saya bawa pulang ini motor ke garasi rumah. Berikut Spesifikasi Motor Kawasaki Ninja 250R :

Panjang x Lebar x Tinggi : 2080 x 715 x 1115mm
Jarak Poros Roda : 1390mm
Jarak Terendah Ke Tanah : 140mm Tipe Rangka : Full Frame
Berat Maksimum : 169kg
Suspensi Depan : Telescopic Fork Supension
Suspensi Belakang : Telescopic Fork
Suspension
Rem Depan : Rem Cakram Twin Pot
Rem Belakang : Rem Cakram Twin Pot
Type Mesin : 4-tak, DOHC
Diameter x Langkah : 62 x 41.2mm
Jumlah & Isi Silinder : 2 buah sejajar & 124,5cc
Perbandingan Kompresi : 11.6:1
Daya Maksimum : 23.4Kw (31.4PS)/11000rpm
Torsi Maksimum : 20Nm/9500rpm
Karburator : Keihin CVR30 X 2bh
Sistem Starter : Elektrik Starter
Jumlah Transmisi : 6 speed, return shift
Rasio Gigi
Gigi 1 : 2.600 ( 39/15 )
Gigi 2 : 1.789 ( 34/19 )
Gigi 3 : 1.409 ( 31/22 )
Gigi 4 : 1.160 ( 29/25 )
Gigi 5 : 1.000 ( 27/27 )
Gigi 6 : 0.893 ( 25/28 )
Tipe sistem final drive : Chain Drive / Rantai
Rasio Reduksi : 3.214 ( 45/14 )
Drive Rasio Keseluruhan : 8.859@TopGear.

Teknik Berkendara Sepeda Motor Ala Pembalap Motor Profesional

Hati-hati anda membaca artikel ini. Salah tangkap bisa jadi fatal, disangkanya saya menganjurkan semua pengendara jadi pembalap dijalanan, Bukan begitu, Bro paparannya tentang ilmu di balap yang justru melindungi saat di jalanan.

CEPAT TAK SAMA DENGAN NGEBUT
Ini poin penting, lihat cara pembalap menggeber motornya , menahan rpm agar tenaga maksimal dan mengatur strategi agar tidak overheat jadi pertimbangan kuat, motor bergerak maksimal tapi konstan. Itu di sebut cepat dan bukan ngebut yang diartikan akselerasi nggak spontan, zig-zag, kurang perhitungan sampai membahayakan pengguna jalan lain, dalam kaidah safety riding, lambat tak melulu safe. Kadang geber motor dengan cepat sesuai kaidah safety misal saat memilih jalur agak kanan untuk mendahului, ya harus cepat agar tidak tertabrak dari belakang.

STRATEGI MENAKLUKAN TIKUNGAN
Lihat pembalap ia sangat efisien dalam teknik menikung, tak boleh out agar waktu tak terbuang percuma, dan racing linenya benar. dalam situasi yang tak telalu ekstrem, ilmu ini bisa dipakai di jalanan. contohnya belok kanan ambil posisi paling kiri agar saat habis tikungan tidak tidak out dan tertabrak kendaraan dari arah berlawanan, untuk kondisi sebaliknya di saran kan tetap disisi kiri, tidak melebar terlalu kanan, untuk menghindari benturan ari arah berlawanan, pengendara di saran kan gantung gas saat menikung, selain roda agar tetap nempel ditanah, tenaga mesin gak drop dan cepat keluar tikungan.

STRATEGI OPER GIGI
Ini ilmu pentimg pembalap, agar tenaga tidak drop, mereka pantang mengoper gigi saat rpm tidak maksimal, bukannya saat ada di tengah, tentu saja langkah begitu membuat tenaga ngedrop, cara ini bisa di terapkan di jalan untuk anda, untuk mengagkat akselerasi, pengendara harus ada dalam posisi yang pas, tindakan ini sangat aman, mengingat kecepatan dan daya melesat motor dijalan bisa kita atur, selain menghindari tabrakan dari belakang, rider bisa mengantisipasi resiko benturan depan saat mendahului atau menghindar.

POSISI BERKENDARA ALA PEMBALAP
Posisi duduk bersangkutan dengan refleks, posisi duduk harus senyaman mungkin, tidak kaku dan kedua jari tangan siap menarik tuas rem dan kopling, dan saat menikung semua posisi tubuh harus siap.

TETAP SEJAJAR SAAT START
Perilaku ini ternyata bermanfaat untuk semua pihak, dengan tetap sejajar, pejalan kaki tak diambil haknya, kendaraan dari kiri-kanan tidak terhalang hingga tak terjadi awal kemaceten.

Cara Menaikkan Akselerasi Suzuki Satria 150FU Standart

1. Langkah pertama adalah mengganti manifold karbu dengan milik Thunder 125 yang dimensinya lebih pendek. Ini secara otomatis akan memperlancar debit aliran gas dari karburator ke dalam ruang bakar. Harganya yang imitasi sekitar 15ribu.
2. Selanjutnya adalah mengganti busi dengan busi yang semi racing. Saya menganjurkan busi TDR Ballistic dengan harga sekitar 20ribu. Tenaga motor jadi bertambah meskipun tidak terlalu signifikan.
3. Berhubungan dengan pengapian, selanjutnya yang harus diganti adalah cop busi. Merk TDR juga bagus dengan harga 50ribu, pengapian busi bisa jadi lebih maksimal.
4. Untuk lebih memaksimalkan pengapian, coil juga wajib diganti dengan coil YZ-125 merk TDR, efek peningkatan powernya sangat terasa. Tapi konsekuensinya harga memang sedikit agak mahal yaitu 175ribu.
5. Yang terakhir yaitu upgrade saluran gas buang. Kita tidak perlu membeli atau membuat knalpot yang membutuhkan dana banyak, kita hanya perlu berburu manifold knalpot "gulubanyak" milik CB lama atau membuat sendiri yang diameternya lebih besar dan lekukannya tidak terlalu tajam. Setelah itu baru jeroan silincer kita bedel ditukang knalpot. Efek peningkatan tenaganya bakal sangat terasa. Tapi perlu diketahui jangan terlalu besar diameter manifold knalpot, karena jika terlalu besar tenaga akan ngempos.
Cukup sekian saja tips menaikkan akselerasi Suzuki Satria 150FU Standart ini. Nantikan info selanjutnya dengan tips-tips yang lebih ekstrim.




Tips Memilih CDI Racing

Halo Sobat Bikers, Sebelum anda membeli cdi racing buat motor anda, ada baiknya anda pahami cdi apa yg cocok dengan motor anda saya mencoba memberikan sedikit tips sebagai berikut :.
Memilih CDI racing itu harus melihat tipe motornya karena tiap pabrikan mengeluarkan motor dengan spek pengapian yang berbeda-beda, ada yang DC dan ada yang AC, ada yang DC double dan ada yang DC single tapi yang paling berbeda adalah posisi soket. Nah kemudian pabrikan CDI macam BRT atau Rextor telah membuat CDI Unlimiter yang bisa langsung Plug n Play karena soketnya telah disesuaikan dengan tipe motor tersebut. Jika ditanya bagusan mana, itu relatif karena BRT, Rextor dan beberapa merk lain telah membuat CDI ada yang programable dan ada yang tinggal pasang saja. di BRT ada CDI yang tinggal atur pengapian melalui remote dan ada master chipsnya di Rextor, ada CDI yang kurva pengapiannya bisa diatur per 100rpm, jadi semua tergantung kebutuhan brader. Jika ditanya soal kualitasnya, BRT maupun Rextor telah teruji dilintas balap, jadi tidak diragukan lagi kualitasnya.

Friday 29 November 2013

Cara Menghitung Top Speed Motor Drag Bike

mungkin ada bebarapa teman yg penasaran berapa sih top speed motor drag pada lintasan 201m karna boro-boro mau liat speedometer kunci kontak aja ga ada. maklum namanya juga motor drag. terus kalo gitu gimana cara ngitung top speednya ?.
tenang aja ada cara lain untuk menghitungnya. pastinya kita gunakan cara matematika untuk menghitungnya. kita cuma butuh alat bantu kalkulator berikut perhitungannya.
Diketahui :
Vo (kecepatan awal) = 0 >> pas start ;
t = 8 detik atau 8 / 3600 jam (pengandaian) ;
s = 201 m atau 0,201 km
Ditanyakan ? :
Vt (kecepatan akhir) > pas masuk finish ?
Jawab :
Pertama di cari percepatannya (a) dulu
s = Vo. t + (1/2 . a . t kuadrat)
0,201 = 0 . (8/3600) + (1/2 . a . (8/3600 . 8/3600))
a (percepatan) = 81405 km / jam kuadrat
- kedua , dapet deh Vt (kecepatan waktu di finish)
Vt = Vo + a . t
Vt = 0 + 81405 . (8/3600)
Vt = 180,9 km / jam
contoh di atas apabila waktu yang ditempuh pada jarak 201m adalah 8 detik. bila ingin mencari tau top speed yg lain , tinggal diganti tempuhnya (misal : 7,4 detik) semoga bermanfaat.

Tehnik Dasar Modifikasi Pengapian

Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan saat modifikasi pemakaian CDI sbb :
1. Pin koneksi harus benar atau
    koneksi kabel sesuai warna dan 
    fungsinya.
2. Panjang Pick-Up pulser (tonjolan
    sensor) harus disesuaikan
    dengan karakter CDI yang akan
    dipergunakan. Berikut adalah
    contohnya :
1. Motor Jupiter Z ingin
    mengadopsi sistim pengapian
    CDI karisma maka yang harus
    diubah sbb :
a. Pin koneksi harus disesuaiakan 
    Yamaha Jupiter Z
    1. Coil (Orange)
    2. Massa (Hitam)
    3. 12 Volt (Coklat)
    4. Massa (Merah)
    5. Pulser (Putih)
    6. Kosong
di ubah menjadi Karisma 125
    1. Koil
    2. Massa
    3. 12 Volt
    4. Pulser
b. Panjang Pick-Up sensor Jupiter Z
    orisinil 57.5mm, sedangkan  
    karisma Pic-kUp sensornya 
    38mm, maka oleh sebab itu Pick-
    Up sensor harus dipotong
    19.5mm
    (57.5mm-38mm=19.5mm) pada 
    bagian depan atau kiri. Lihat 
    ilustrasi gambar berikut ini  :

2. Motor Shogun 110 ingin  
    mengadopsi sistem pengapian 
    CDI Karisma, maka yang harus
    diubah sbb :
a. Pin koneksi harus disesuaikan.  
    Suzuki Shogun 110
    1. Massa
    2. Pulser
    3. Coil
    4. Nol
    5. 12Volt
    6. Nol
Di ubah menjadi Karisma125
    1. Koil
    2. Massa
    3. 12 Volt
    4. Pulser
b. Panjang Pick-Up sensor shogun 
    110 standarnya 14mm 
    sedangkan karisma Pick-Up 
    sensornya 38mm, oleh sebab itu
    Pick-Up sensor harus ditambah 
    panjang 24mm 
    (38mm-14mm=24mm); bagian 
    yang ditambah panjang adalah
    bagian depan atau kiri .Lihat  
    ilustrasi gambar berikut ini :

DAFTAR PANJANG PICK UP PULSAR
NO MODEL TYPE PANJANG TONJOLAN SENSOR TYPE SINYAL PULSAR SISTEM PENGAPIAN
1 . HONDA SUPRA/LEGENDA 12  -+ 1 mm single-positif                             AC
KIRANA 12  -+ 1mm single-positif DC
MEGA PRO 12  -+ 1mm single-positif DC
TIGER 2000 12  -+ 1mm single-positif AC
KARISMA 38  -+ 1mm single-positif DC
SONIC/CBR150 38  -+ 1mm single-negatif DC
2 .YAMAHA VEGA/F1ZR 57,5 - + 1 mm double-positif AC
JUPITER Z,MIO/NUVO 57,5 - + 1 mm double-positif DC
RX KING single-positif AC
3. SUZUKI SHOGUN 110 14  -+ 1 mm single-positif DC
SMASH 11O 14  -+ 1 mm double-positif DC
SHOGUN 125 30  -+ 1 mm single-positif DC
SATRIA 120 30  -+ 1 mm double-positif DC
SATRIA F 150 39  -+ 1 mm double-positif DC
semoga bermanfaat.

Spuyer Gede Tidak Bikin Kencang

Di Suzuki Shogun 110, kalau setingan karbu pas top speed bisa 125 km/jam. Tapi kalau kucuran bensin diperbesar malah turun jadi 115 km/jam. Fenomena seperti ini memang sedang ramai di kalangan speed lover. Banyak yang latah, agar motor jadi kencang, spuyer di karburator diperbesar. Ada yang menaikkan satu atau beberapa step dari pilot atau main-jet standar. Apalagi setelah ganti knalpot, banyak yang latah harus naik spuyer. Padahal di motor 4-tak yang sudah diatur klep buka-tutup lubang isap dan buangnya, kalau cuma ganti knalpot belum tentu spuyer harus naik. Bahkan bisa saja spuyer asli pabrik juga kalau diturunkan malah bikin motor lebih bertenaga. Ketika itu saya melakukan uji dinotes sekaligus tes AFR. Uji dinotes untuk mengukur power dan torsi yang dihasilkan mesin. Sedangkan tes AFR (Air Fuel Ratio) untuk mengetahui udara dan bensin yang masuk ke dalam silinder. Apakah kebanyakan bensin atau kurang bensin. Sensor AFR dipasang di perut knalpot. Akan membaca hasil pembakaran, apakah suplai udara dan bahan bakar sudah pas. Dari teori, pembakaran tuntas harus 1 : 14,7. Artinya satu molekul bensin akan terbakar tuntas dengan 1 : 14,7 molekul udara. Jika kebanyakan bensin, misalnya 1 : 12 akan membuat pembakaran tidak sempurna. Kelebihan bensin jadinya pembakaran tidak tuntas. Ledakan juga tidak besar, sehingga dorongan terhadap piston tidak besar. Ujung-ujungnya power jadi ngedrop. Juga membuat asap knalpot jadi hitam karena adanya karbon dari bensin yang tidak terbakar. Demikian juga sebaliknya. Kalau misalkan 1 : 16, artinya kebanyakan udara dibanding bensin. Bikin pembakaran kurang maksimal dan bikin mesin cepat panas. Malah kalau dimotor balap malah bikin cepat jebol. <p>Berdasar pengalaman dari lapangan, pembakaran yang pas 1 : 13. Artinya 1 molekul bensin terbakar dengan 13 molekul udara. Power besar dan mesin tetap awet tidak gampang jebol. Dari teori-teori itu, di motor harian standar pabrik pernah saya lakukan uji dinotes sekalian tes AFR. Ketika itu tes di Honda Revo lama. Hasil pengukuran AFR meter campurannya terlalu banyak bensin. Di rpm 4.000 sampai 6.000 AFR-nya 1 : 12,5. Di rpm 6.000 sampai 8.000 AFR 1 : 12. Bisa dikatakan masih kebanyakan bahan bakar. Power maksimal mesin hanya 6,14 dk. Coba pilot dan main-jet diturun kan 1 step. Powernya malaih naik jadi 6,31 dk. Ini bukti kalau spuyer besar belum tentu power besar. Melihatnya harus dengan pengujian AFR. Atau melihat dari kepala busi. Kalau warnanya kehitaman, menandakan kebanyakan bensin. Sebaliknya kalau kekurangan bensin membuat warna kepala busi jadi putih. Yang pas warnanya merah bata.</p>

Tes Part Racing, Kem VS Knalpot

Dilema memang jika harus pilih salah satu diantara dua pilihan yang ada. Maksudnya, bukan bicara soal hati. Tapi, jika kudu pilih part pendongkrak performa. Ya, misalnya jika kondisi motor standar tapi ingin akselerasi lebih cepat. Pilih adopsi knalpot tipe racing atau noken as yang durasinya diubah. Apalagi, di pasaran beragam knalpot dan kem aftermarket ditawarkan. Biar tak dilema dan galau juga panik, Em-Plus coba bantu jawab. Biar ndak sensi, komparasi mengambil dari satu merek part. Jadi, tak membandingkan antara merek yang satu dan merek lain. Kebutuhannya buat lihat perbandingan antara dua part peningkat akselerasi itu saja kan Pakai Kem Kawahara tipe K-1 dan knalpot Kawahara tipe K-2. Keduanya diperuntukkan bagi Yamaha Mio yang masih klep standar dan engine standar hingga boreup 58 mm. Harga kem dijual Rp 350 ribu. Lalu knalpot berbahan stainless steel ini, dijual Rp 850 ribuan. Pengetesan memakai Yamaha Mio lansiran 2007. Test dilakukan diatas mesin dyno tipe Dynojet 250 milik BRT. Mio masih aplikasi klep dan piston standar. Bahkan, kondisi skubek 113 cc buatan Yamaha ini belum mengalami servis besar. Yuk, disimak tiap hasil pengetesannya. Manakah yang lebih baik? Gas!

SEJAK PUTARAN BAWAH

Sebelum penggunaan part racing ditest, tentu parameter awal kudu tahu power engine & part standar. Menggunakan dinotest merek Dynojet 250i milik BRT (Bintang Racing Team). Kondisi standar, power bermain di 6,41 dk/8.000 rpm. Sedang torsi, 4,69 ft-lbs/5.400 rpm. Kini, saluran buang dilepas dan diganti knalpot berbahan stainless steel. Pakai Kawahara tipe K-2, terjadi peningkatan power sekitar 0,29 dk. Tenaga maksimal itu didapat di rpm yang tak jauh beda dari standar. Yaitu, rpm 8.000. Meski peningkatan hanya 0,29 dk, tapi grafik yang diberikan berbeda dengan kurva knalpot standar. Power sudah cukup tinggi sejak putaran bawah. Misalnya, 4.000 rpm. Selain itu, knalpot standar power atau garfik mulai drop drastis sejak rpm 8.200. Sedang di knalpot racing, tidak. Penurunan power berangsur secara perlahan sehingga terlihat kalau power band menjadi lebih lebar. Bicara torsi, kenaikan lebih besar ketimbang power. Yaitu, bermain di 5,14 ft-lbs. Jadi, peningkatan sekitar 0,45 ft-lbs. Begitu juga grafik yang dihasilkan. Jauh di atas knalpot standar sejak putaran bawah (5.000 rpm).

MANJAKAN TORSI
Pastinya sobat juga ingin tahu jika kedua part racing ini digabungkan. Nah, tak memakai metode penambahan satu persatu, tapi kedua part diuji bersamaan. Artinya, kem Kawahara K-1 dipasang buat gantikan kem standar. Gitu juga knalpot Kawahara k-2 dijejalkan menggantikan saluran buang orisinal. Ketika dipasang keduanya, peningkatan power yang terjadi tidaklah siginifikan. Tenaga, hanya beranjak menjadi 6,48 dk saja. Tapi, yang menarik, power sudah didapat jauh lebih awal. Yaitu, sejak 7.200 rpm, power sudah melonjak diangka maksimal. So, 800 rpm lebih awal dong. Dari pemakaian kedua part racing ini, justru torsi yang meningkat tajam. Yaitu, 0,61 ft-lbs. Torsi tertinggi itu juga didapat sejak putaran bawah. Lalu, bertemu torsi engine standar di rpm 8.000. Tapi, penurunannya tak drop layaknya part standar, lho. Pergerakan penurunannya tetap perlahan. Jika disimpulkan, pemakaian part ini cocok buat harian. Sebab, ada perbaikan di putaran bawah dengan torsi dan power lebih baik dan juga penambahan power band di putaran atas lebih lebar. Akselerasi cepat dan nafas engine lebih panjang.

BERMAIN DI PUTARAN ATAS
Giliran tugas kem alias noken as yang harus unjuk gigi. Dengan power standar yang bermain di 6,41 dk/8.000 rpm, angka itu ditinggalkan ketika terjadi penggantian kem. Yap, pakai kem Kawahara K-1 yang diperuntukan untuk engine dengan klep standar, power meningkat sekitar 0,58 dk. Peningkatan power itu didapat di rpm lebih awal. Jika power standar baru mencapai tenaga maksimum di 8.000 rpm, maka kem K-1 ini sudah gapai power maksimal sejak 7.800 rpm. Yap, 200 rpm lebih awal. Power pun, baru turun ketika sentuh rpm 8.200. Tapi, penurunannya tak sedrastis kem standar, lho. Tapi, putaran bawah yang dihasilkan kem, tak sebesar power yang dihasilkan knalpot. Karena baru di rpm 5.600 tenaga kem mulai terlihat berbeda. Di bawah itu, grafik hampir terlihat sama dengan kem standar. Peningkatan torsi yang terjadi, sentuh angka 0,30 ft-lbs. Jika di kem standar bermain di 4,69 ft-lbs, maka di kem racing 4,99 ft-lbs. So, bisa dikatakan agak berbeda dengan knalpot ya. Kalau knalpot torsi lebih besar dan power sedikit naik, maka di kem justru sebaliknya. Seakan, kem disediakan buat sobat ingin explore putaran atas.

Setting Karburator Menurut Keihin, Mikuni Dan Graham Bell

Mengingat pentingnya arti karburator bagi mesin khususnya sepeda motor saya tadi searching akhirnya saya dapat artikel tentang, "Setting Karburator menurut Keihin, Mikuni & Graham Bell". rata-rata pada saat kita service karburator di bengkel setelan angin (air screw) dicari dengan patokan teriakan mesin tertinggi, bahkan di geber sampe putaran gas FULL masih Bisa naik !. masing-masing cara orang memang beda menerapkannya tapi tujuannya sama adalah mencari settingan yang pas. Berikut adalah diagram panduan (secara teori) untuk setting airscrew (IDLE) & PJ khususnya.
Carb Tuning Keihin 1 sumber keihin :
Terlihat pada hampir 1/2 putaran gas, setting Air Screw dan PJ tidak berfungsi lagi. Justru kita bisa lihat perpindahan antara PJ dan PJ di isi oleh clip position, tapi sayang Karburator yg kita pakai khususnya Keihin PE tidak ada setelan klipnya. Pada putaran gas 3/4 s/d Full hanya MJ berfungsi.
Carb Tuning Keihin 2 Carb Tuning Keihin 3 (Graham Bell) :
A = most effective
B = fairly effective
C = small influence
D = no influence
Jika berpatokan pada diagram 1 s/d 3, setting airscrew di setting pada saat IDLE (RPM 2000), dicari nafas tertinggi. Untuk memastikan settingan sudah pas atau belum lihatlah kondisi BUSI. Jika Merah bata berati passs & motor pun menghasilkan performa maksimal & IRIT !!!.
Semoga bermamfaat. diambil dari berbagai sumber : keihin, mikuni & buku-buku tuning motor.